Laga Kandang Persija Diambil Alih Lagi
Posted in |
di
01.24
PT Liga Indonesia ternyata tidak konsisten dengan keputusan yang telah dibuatnya sendiri dengan kembali mengambil alih lagi dua pertandingan kandang Persija Jakarta saat menjamu Persik Kediri (3/12) dan PSPS Pekanbaru (5/12) di Liga Super Indonesia.
Sebelumnya, PT LI sudah mengabil alih laga kandang Persija saat menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (29/11) lalu.
PT LI pun melunak dengan memberikan izin kepada "Macan Oranye" untuk memindahkan laga kandang mereka berikutnya yakni melawan Persik dan PSPS dari SUGBK ke Stadion Lebak Bulus karena belum selesainya msalah hutang sewa kepada pengelola SUGBK. Namun PT LI hanya memperbolehkan dua laga itu saja dan untuk laga kandang berikutnya harus kembali ke SUGBK. Jika melihat manual liga, seharusnya Persija sudah terkena sanksi karena memindahkan laga kurang dari 14 hari sebelum kick-off.
Pemilihan stadion ini pun sebenarnya juga dipermasalahkan karena aat kompetisi belum digelar, Lebak Bulus dinyatakan tak layak untuk markas tim karena masih banyak kekurangan. Bahkan dua tim yakni Pelita Jaya dan Persitara Jakarta Utara tak diperbolehkan menggunkannya.
Tapi kini, PT LI kembali membuat langkah kontroversi dengan mengambil alih kedua laga Persija karena Panitia Pelaksana (Panpel) Persija dinyatakan belum siap dan masih banyaknya keruwetan di tubuh internal klub tersebut.
"Untuk dua laga kandang terdekat Persija, kami masih mengambil alih, karena hingga saat ini tim tersebut belum menyelesaikan masalah internalnya," jelas CEO PT LI, Joko Driyono.
"Pertandingan harus diselamatkan agar jadwal kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional yang telah disusun ini tidak berantakan,'' lanjutnya.
Terkait hal ini, dalam waktu dekat PT LI akan segera melayangkan surat panggilan kepada Persija pada 7 Desember mendatang terkait ketidakmampuan mereka menggelar laga kandang.
Bila PT LI tegas, maka seharusnya Persija sudah terkena Walk Over (WO) sesuai manual liga karena hal tersebut, bahkan saat menjamu Persebaya sebelumnya di SUGBK.
"Senin depan kami akan memanggil Persija dan melakukan pleno. Mudah mencoret Persija dari LSI, tapi potensi suporter juga harus dipikirkan," kata Joko lagi.
"Persija sudah terlalu sering membuat kesalahan. Untuk venue (tempat), mereka harus memikirkan benefit, apalagi harga tiket lebih rendah dibandingkan klub daerah," lanjut Joko.
Joko pun yakin jika permasalahan internal klub tak segera diselesaikan, tim besutan Maman Suryaman itu tak akan berkembang.
"Kami akan mencari tahu masalah home ini ada kelalaian atau kesengajaan. Kami tetap akan ajukan kasus mereka ke komdis," sebutnya.
Sebelumnya, PT LI sudah mengabil alih laga kandang Persija saat menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (29/11) lalu.
PT LI pun melunak dengan memberikan izin kepada "Macan Oranye" untuk memindahkan laga kandang mereka berikutnya yakni melawan Persik dan PSPS dari SUGBK ke Stadion Lebak Bulus karena belum selesainya msalah hutang sewa kepada pengelola SUGBK. Namun PT LI hanya memperbolehkan dua laga itu saja dan untuk laga kandang berikutnya harus kembali ke SUGBK. Jika melihat manual liga, seharusnya Persija sudah terkena sanksi karena memindahkan laga kurang dari 14 hari sebelum kick-off.
Pemilihan stadion ini pun sebenarnya juga dipermasalahkan karena aat kompetisi belum digelar, Lebak Bulus dinyatakan tak layak untuk markas tim karena masih banyak kekurangan. Bahkan dua tim yakni Pelita Jaya dan Persitara Jakarta Utara tak diperbolehkan menggunkannya.
Tapi kini, PT LI kembali membuat langkah kontroversi dengan mengambil alih kedua laga Persija karena Panitia Pelaksana (Panpel) Persija dinyatakan belum siap dan masih banyaknya keruwetan di tubuh internal klub tersebut.
"Untuk dua laga kandang terdekat Persija, kami masih mengambil alih, karena hingga saat ini tim tersebut belum menyelesaikan masalah internalnya," jelas CEO PT LI, Joko Driyono.
"Pertandingan harus diselamatkan agar jadwal kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional yang telah disusun ini tidak berantakan,'' lanjutnya.
Terkait hal ini, dalam waktu dekat PT LI akan segera melayangkan surat panggilan kepada Persija pada 7 Desember mendatang terkait ketidakmampuan mereka menggelar laga kandang.
Bila PT LI tegas, maka seharusnya Persija sudah terkena Walk Over (WO) sesuai manual liga karena hal tersebut, bahkan saat menjamu Persebaya sebelumnya di SUGBK.
"Senin depan kami akan memanggil Persija dan melakukan pleno. Mudah mencoret Persija dari LSI, tapi potensi suporter juga harus dipikirkan," kata Joko lagi.
"Persija sudah terlalu sering membuat kesalahan. Untuk venue (tempat), mereka harus memikirkan benefit, apalagi harga tiket lebih rendah dibandingkan klub daerah," lanjut Joko.
Joko pun yakin jika permasalahan internal klub tak segera diselesaikan, tim besutan Maman Suryaman itu tak akan berkembang.
"Kami akan mencari tahu masalah home ini ada kelalaian atau kesengajaan. Kami tetap akan ajukan kasus mereka ke komdis," sebutnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Laga Kandang Persija Diambil Alih Lagi"
Posting Komentar